05 Oktober 2012

Mengklasifikasikan Penggunaan Basis Data


Mengklasifikasikan Penggunaan Basis Data

Basis data sebagai kumpulan dari data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kemudian dapat dimanfaatkan lagi dengan cepat dan mudah (Abdul Kadir, 2002: 39).
Definisi basis data (database) sangatlah bervariasi. Basis data dapat dianggap sebagai kumpulan data yang terkomputerisasi, diatur dan disimpan menurut salah satu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Secara sederhana basis data dapat diungkapkan sebagai suatu pengorganisasian  data dengan bantuan komputer yang memungkinkan  data dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Tujuan awal dan utama dalam pengolahan data pada sebuah basis dataadalah agar dapat menentukan kembali data (data yang dicari) dengan mudah dan cepat. Di samping itu, pemanfaatan data untuk pengolahan data juga memiliki tujuan-tujuan tertentu. Secara lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan sebagai berikut :
•1)      Kecepatan dan kemudahan (Speed)
Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah.
•2)      Efesiensi ruang penyimpanan (Space)
Penggunaan ruang penyimpanan di dalam basis data dilakukan  untuk mengurangi jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan melakukan penerapan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.
•3)      Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya dan diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan data.
•4)      Ketersediaan (Availability)
Pertumbuhan data (baik dari jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan dapat diatur untuk dilepaskan dari sistem basis data dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan.
•5)      Kelengkapan (Completeness)
Lengkap atau tidaknya data yang dikelola bersifat relatif baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu. Dalam sebuah basis data, struktur dari basis data tersebut juga harus disimpan. Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka tidak hanya menambah record-record data, tetapi juga melakukan penambahan struktur dalam basis data.
•6)      Keamanan (Security)
Sistem keamanan digunakan untuk dapat menentukan siapa saja yang boleh menggunakan basis data dan menentukan jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.
  • 7) Kebersamaan pemakai
Pemakai basis data sering kali tidak terbatas hanya pada satu pemakaian saja atau oleh satu sistem aplikasi saja. Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat bersamaan).

Merancang Arsitektur Basis Data


Merancang Arsitektur Basis Data

BAB I
KONSEP DASAR BASIS DATA
A. PENDAHULUAN
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sstem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada.
Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain: semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan penerbangan, proses regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beerta akrifitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya.
Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling lakudijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah dengan basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data buku berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan dengan basis data. Pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudah dilakukan sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan surat berdasarkan informasi yang tersedia.
Dengan memanfaatkan teknologi jaringan, kemampuan basis data dapat dapat dioptimalkan. Misalnya transaksi antar cabangpada sebuah perbankan secara online. Begitu banyak yang dapat diperoleh dengan pemanfaatan basis data. Basis data dapat meningkatkan daya guna perangkat computer yang mungkin tadinya hanya untuk keperluan game atau pengetikan dengan aplikasi office.

03 Oktober 2012

Menentukan Prosedur Recovery


Menentukan Prosedur Recovery

Disaster recovery planning adalah suatu pernyataan yang menyeluruh mengenai tindakankonsisten yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah suatu peristiwa yang mengganggu yang menyebabkan suatu kerugian penting sumber daya sistem informasi. Disaster recovery plan adalah prosedur untuk merespons suatu keadaan darurat, menyediakan backup operasi selama gangguan terjadi, dan mengelola pemulihan dan menyelamatkan proses sesudahnya. Sasaran pokok disaster recover plan adalah untuk menyediakan kemampuan dalam menerapkan proses kritis di lokasi lain dan mengembalikannya ke lokasi dan kondisi semula dalam suatu batasan waktu yang memperkecil kerugian kepada organisasi, dengan pelaksanaan prosedur recovery yang cepat.

Tujuan dan Sasaran DRP :

Tujuan DRP yang utama adalah untuk menyediakan suatu cara yang terorganisir untuk membuat keputusan jika suatu peristiwa yang mengganggu terjadi. Tujuan disaster recovery plan adalah untuk mengurangi kebingungan organisasi dan meningkatkan kemampuan organisasi untuk berhubungan dengan krisis tersebut.
Sesungguhnya, ketika suatu peristiwa yang mengganggu terjadi, organisasi tidak akan mempunyai kemampuan untuk menciptakan dan melaksanakan suatu rencana pemulihan dengan segera. Oleh karena itu, jumlah perencanaan dan pengujian yang telah dilakukan sebelumnya akan menentukan kemampuan organisasi tersebut dalam mengangani suatu bencana.

Menentukan Kebutuhan Sistem


Menentukan Kebutuhan Sistem

Kebutuhan sistem yang akan dikembangkan :
  • Input
  • Output
  • Operasi
  • Resources
Tujuan operasional yang harus dicapai :
  1.  Menentukan tujuan utama (major goal)
  2.  Intermediate goal, yaitu tugas-tugas diluar major goal yang dapat dilakukan sistem dengan sedikit atau tanpa biaya ekstra yang akan memperbaiki aliran kerja yang berpengaruh pada keseluruhan organisasi.
  3. Minor goal, yaitu fungsi-fungsi yang dapat dilakukan sistem baru utnuk organisasi yang memang ada pada sistem baru tanpa tambahan biaya sama sekali.

Mengimplementasi Perubahan

Mengimplementasi Perubahan

Rencana Backup dan recovery untuk memproteksi kegagalan implementasi dikembangkan untuk kelangsungan bisnis dan kekritisan komponen TI. 
Bahan pelatihan diperbaharui sesuai dengan perubahan dan kebutuhan pelatihan pada pengguna.
Perubahan terhadap penerimaan sistem produksi ditinjau sesuai kebutuhan teknis.
Perubahan pada sistem produksi dijalankan berdasarkan kebutuhan bisnis.
Permintaan perubahan dan dokumentasi sistem yang lain dilengkapi dan diperbaharui. Perencanaan dan penerapan Backup dan recovery system pada jalur koneksi, sesuai dengan kebutuhan.
Penyusunan log Sheet dan Report Sheet Merencanakan backup & Recovery pada koneksi internet dari client

Mengkonfigurasi Dan Menguji Titik Jaringan

Mengkonfigurasi Dan Menguji Titik Jaringan

Titik jaringan ditetapkan pada gateway yang spesifik sebagai permintaan dari arsitektur jaringan dan kebutuhan klien.
Tipe koneksi ditentukan dan dikonfigurasi dengan rekomendasi arsitektur jaringan dan kebutuhan klien.
Perangkat keras/ perangkat lunak dikonfigurasi sesuai permintaan berdasarkan pada spesifikasi vendor serta kebutuhan klien. Penentuan spesifikasi jaringan computer untuk client
Penentuan konfigurasi networkj dari client
Topologi Jaringan Komputer
 Memasang dan mengkonfigurasi  gateway sebagai interface client dan internet

Memasang Dan Mengkonfigurasi Produk Dan Perangkat Gateway

Memasang Dan Mengkonfigurasi Produk Dan Perangkat Gateway

Proses pemasangan dan konfigurasi diidentifikasi.
Produk dan perangkat gateway dipasang dan dikonfigurasi sesuai kebutuhan teknis.
Pengujian direncanakan dan dijalankan sesuai dengan rekomendasi pada kebutuhan klien dan dampak dari jaringan.
Laporan kesalahan dianalisis dan perubahan dibuat sesuai permintaan. Penerapan Topologi pada jaringan public.
Pengkonfigurasian perangkat pada jaringan public (gateway).
Penyusunan Log sheet/report sheet
 Memasang perangkat sesuai dengan SOP
Menngkonfigurasi Gateway internet
Menjalankan Gateway Internet

Meninjau Masalah Keamanan

Meninjau Masalah Keamanan

Fitur keamanan pada gateway internet diakses dengan rekomendasi pada arsitektur jaringan dan rencana keamanan perusahaan.
Rekomendasi pada firewall dan ukuran keamanan yang lain didiskusikan dengan ISP jika diminta.
Ringkasan dari rencana keamanan perusahaan diberikan pada pengguna dengan rekomendasi pada pengguna internet. Konsep keamanan jaringan (Firewall).

Mengkonfirmasi Kebutuhan Klien Dan Perangkat Jaringan

Mengkonfirmasi Kebutuhan Klien Dan Perangkat Jaringan

Kebutuhan pelanggan ditegaskan dan divalidasi sesuai permintaan. Lingkup permintaan layanan internet ditentukan dengan menyerahkan pada kebutuhan pelanggan.
Pertimbangan diberikan untuk redundansi dengan menyerahkan pada fault tolerance, backup link dan konfigurasi gateway.
Komponen jaringan berupa perangkat keras dan perangkat lunak diidentifikasi sesuai permintaan.
Spesifikasi perangkat ditegaskan dan ketersediaan komponen dijamin. Pembuatan spesifikasi perangkat jaringan komputer
Penjelasan spesifikasi perangkat jaringan komputer dari sisi teknis dan ekonomis.
Penjelasan fungsi perangkat jaringan komputer.
Penjelasan kelebihan/feature dan kelemahan dari setiap perangkat jaringan komputer.
Penjelasan kualitas koneksi Internet berdasarkan content , Rasio dan harga.

Memonitor Kinerja Jaringan


Memonitor Kinerja Jaringan
Bagi network engineer, sangat lah penting untuk membuat sebuah alat monitoring untuk melihat sejauh mana kinerja perangkat yang telah di configure. salah satu tools yang pernah saya pakai (sekarang dah ga ngurusin network lagi soalnya) adalah MRTG. MRTG atau The Multi Router Traffic Grapher, merupakan tools yang berfungsi untuk mengamati besar trafik yang melewati suatu interface tertentu dimana yang bekerja ialah protokol SNMP, kemudian dari data yang diperoleh tersebut, akan dibuat suatu grafik sehingga mudah diamati oleh seorang admin jaringan.
Sekarang saya cerita mengenai MRTG yang barusan saya buat atas permintaan seorang teman. Beliau minta di buatkan (diajari, malu ngomong diajari..kaya saya dah jago ajah) MRTG di Windows Server dia untuk mantau seluruh router yang di punyai. Jadi intinya MRTG disiapkan pada sebuah mesin ber sistem operasi Windows Server 2003 Enterprise Edition. yuk kita lihat langkah-langkah awalnya…
  1. Persiapkan Mesin Server
  2. untuk saat ini kita gunakan Mesin Server dengan spesifikasi standar saja. kebetulan yang saya pakai adalah server seperti ini :

Menguji Server


Menguji Server


Walaupun secara fisik hardware telah dipasang (komputer dan NIC, pengkabelan,konektor, dan HUB, dll), tapi jaringan komputer belum dapat difungsikan. Karena setiapdevice yang dipasang butuh driver yang harus diinstal dan perlu dikonfigurasikanterlebih dahulu. Dalam modul ini akan dibahas instalasi dan konfigurasi jaringan dengansistem operasi windows.Selanjutnya akan dilakukan pengujian apakah komputer telah terhubung dengan benar,dan bisa berhubungan dengan jaringan lokal (LAN).
1) Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan Komputer dengan sistem operasiWindows 98 di dalam jaringan komputer harus menggunakan nama yang unik untukmenghindari adanya tumpang-tindih dengan komputer lain. Untuk memberikan namadapat mengikuti langkah-langkah berikut :

a) pilih Start, Settings, dan ControlPanel.
b)double-klik ikon Network dan klik tab Identification.
c)Masukkan nama komputer, workgroup dan deskripsi komputer untuk komputeryang akan digunakan.
d)Klik OK.

Membangun dan Mengkonfigurasi Server


Membangun dan Mengkonfigurasi Server

Bagi penyelenggara pusat aplikasi jaringan komputer, ada beberapa konfigurasi server yang dapat dibangun tergantung dari kebutuhan aplikasi yang akan digunakan oleh pengguna.  Beberapa contoh server tersebut antara lain  File Server, Printer Server, Proxy Server, DNS Server, Web Server, Mail Server, Server Repository yang menyediakan layanan update bagi sistem operasi pada  klien, juga server yang melayani aplikasi tertentu dari jaringan komputer, seperti Game Online,  serta Billing Server yang melakukan pencatatan waktu koneksi bagi klien misalnya pada sebuah warung internet atau jasa rental komputer.
Host sebagai pusat koneksi untuk traffic jaringan komputer dapat berupa router sebagai jalur pengiriman datanya (gateway), sehingga host lain yang akan berkomunikasi dengan host pada network lain harus melalui perangkat ini.  Contoh lain adalah penerapan DHCP Server yang memberikan distribusi IP Alamat secara otomatis bagi host (DHCP Klien).

Menetapkan Spesifikasi Server


Menetapkan Spesifikasi  Server


Secara umum suatu mesin yang akan dijadikan server untuk aplikasi jaringan maupun lalu lintas jaringan, harus mempunyai spesifikasi teknis yang maksimal bahkan ideal untuk dapat melayani permintaan dari klien dengan tingkat kestabilan yang tinggi.
Disamping memiliki spesifikasi standar untuk perangkat input dan output, suatu mesin server harus memiliki spesifikasi dari mesin pengolah datanya, terutama kapasitas kerja dari prosesor dan memori luar (RAM), yang tergantung dari sistem operasi dan aplikasi server yang akan membebaninya.
Prosesornya disarankan dari generasi terbaru yang mempunyai kapasitas cache maksimal. Selain itu, perlu diperhatikan pula kapasitas eksternal (RAM) yang akan menunjang kinerja dari prosesor, Kapasitasnya minimal harus dapat melayani seluruh proses yang akan dilakukan oleh prosesor,  agar sistem tidak mengalami kondisi hang.

Apabila dilihat dari fisiknya, server terbagi dua jenis, yaitu:
1.    Dedicated Server, mesin yang secara khusus dirancang vendor baik secara fisik maupun fungsi untuk keperluan aplikasi tertentu. Mesin ini mempunyai spesifikasi yang maksimal, sehingga dapat memberikan layanan terbaik bagi klien yang memanfaatkan layanannya.
2.    PC Server, yaitu komputer PC yang difungsikan sebagai penyedia aplikasi jaringan komputer maupun pengatur lalu lintas jaringan komputer. Untuk fungsi ini, spesifikasi PC harus diperhatikan, sebab jika spesifikasinya kurang mendukung layanan yang disediakan maupun request dari klien, maka akan menghambat kinerja layanan server tersebut.  Spesfikasi minimal dari mesin server biasanya satu tingkat diatas klien.

Memilih Komponen Server

Memilih Komponen Server

Di zaman e-government saat ini, rasanya sudah tak terhitung banyak kantor pemerintah yang sudah saling terhubung dan menggunakan komputer. Begitu juga dengan server, tentunya banyak pegawai pemerintah yang sudah tidak asing dengan perangkat keras (hardware) yang biasanya berguna dalam penyimpanan data-data. Mungkin Anda pernah mendengar ketika era e-government baru bergulir banyak lembaga/ kantor pemerintah yang ikut “demam” membeli perangkat server.

Hasilnya? Banyak server yang tidak sesuai kebutuhan (berlebihan) atau malah tak berfungsi alias mubazir. Untuk itu, dalam kesempatan ini, saya akan memaparkan mengenai teknologi server termasuk di dalamnya bagaimana memilih server yang baik. Pasalnya, memilih server yang tepat, bisa menjadi mudah atau bahkan juga sulit karena banyak pertimbangan teknologi teknis yang digunakan. Untuk lebih jelasnya teknik memilih server terbagi dalam beberapa cara yaitu berdasarkan:

A. Role (Penggunaan) Server
B. Merek Server
C. Budget
D. Fitur Server
E. Lain-lainnya.

A. Role (Penggunaan)

Langkah pertama yang paling tepat untuk memilih server adalah menetukan tujuan penggunaannya, yaitu bisa dibagi sebagai berikut:

1. File server
Untuk file server, biasanya Anda membutuhkan berbagai fasilitas berikut :

a. Kapasitas disk yang besar
Gunakan harddisk tipe SATA/ SATA-II yang kapasitasnya bisa mencapai ratusan Gigabyte namun dengan harga ekonomis.

Memilih Sistem Operasi Untuk Jaringan


Memilih Sistem Operasi Untuk Jaringan


Sistem operasi secara umum dalam penggunaannya mencakup fungsi layanan stand alone dan network (jaringan). Sistem operasi jaringan digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan jaringan komputer baik yang menyangkut pengaturan maupun aplikasi yang dijalankannya.
Sistem operasi jaringan, baik yang komersil maupun open source mempunyai keunggulan masing-masing dalam pelayanan fungsi jaringan maupun aplikasinya. Banyaknya sistem operasi jaringan yang tersedia menuntut kejelian dari implementor untuk memilih sistem operasi yang sesuai dengan konfigurasi server aplikasi yang akan diterapkan.
Dalam memilih sistem operasi jaringan untuk mendukung layanan yang akan disediakan, perlu dipertimbangkan beberapa hal, diantaranya adalah:
-     Cara instalasi sistem operasi jaringan, berbasis text atau berbasis grafis.
-     Dukungan sistem operasi terhadap aplikasi yang akan di bangun. Misalnya dukungan penuh Linux untuk membangun aplikasi server web dengan menggunakan Apache dan sql. Microsoft juga tak kalah dalam memberikan dukungan untuk penyediaan infrastruktur layanan aplikasi jaringan, dengan aplikasi jaringan yang sudah built in pada paket sistem operasinya.  
-     Dukungan sistem operasi untuk instalasi aplikasi dengan jenis file tertentu, misalnya dukungan Linux untuk instalasi Apache.tgz atau  bahkan pada sistem operasi tersebut sudah tersedia modul dari aplikasi yang dimaksud, sehingga tinggal mengaktifkannya saja.

Untuk memilih sistem operasi dapat dipertimbangkan hal berikut:
1.  Beberapa keunggulan Microsoft Windows Server, diantaranya:
-    Administrative Tools: dalam Windows Server 2003, administrative tools untuk melakukan administrasi Terminal Services telah diperbaiki sehingga relatif lebih mudah dalam menggunakannya.
-    Pencetakan: dalam printer Windows Server 2003-printer lokal dapat diintegrasikan secara otomatis melalui terminal server.

2.  Keunggulan Linux Server
-   Kestabilan sistem yang sangat baik bila dibandingkan dengan sistem operasi yang populer seperti Windows ‘95, ‘98, NT,  waktu server hidup tanpa diboot (uptime) lebih lama.
-   Dalam kecepatan dan perangkat keras yang dibutuhkan pun Windows NT kalah dengan Linux. Sebagai perbandingan untuk menjalankan Windows NT Server dibutuhkan minimal Pentium dengan 32 MB, sedang dengan service sama Linux hanya butuh Pentium 99 dengan 16 MB.
-   Dari segi harga, Linux merupakan yang termurah. Anda hanya mengeluarkan biaya Rp. 50.000,- (tergantung harga CD di pasaran) dan itupun hanya ongkos mencopy CD karena sifatnya “open source”. Dibandingkan dengan Windows NT dibutuhkan sekitar                         $12,95/user ditambah lagi dengan biaya instalasi jika ingin mail server, web server, dan proxy server.
-   Tersedia source codenya secara bebas sehingga dapat dibuka dan dipelajari serta mendebugnya. Berbeda sekali dengan sistem operasi lainnya seperti Windows yang source codenya tidak tersedia.
-   Aplikasi yang tersedia banyak dan dapat diperoleh secara gratis dan legal. Sedangkan aplikasi Windows yang tersedia sangat banyak, tetapi hampir semuanya tidak gratis (hanya beberapa saja yang gratis).
-   Dukungan perusahaan komersial seperti: Oracle, Netscape, IBM, Corel, Sun, Informix dan Adaptec.


Membandingkan kriteria – kriteria tersebut dari dua sistem operasi server yang akan kita wakilkan antara Linux (dengan contoh distro Ubuntu Server Linux) dan Microsoft Windows (Windows Advanced Server 2008). Alasan kita membandingkan dua operating system ini adalah karena Windows dan Linux merupakan dua operating system yang paling banyak digunakan di lingkungan servers. Anda tentunya bisa juga mempergunakan operating system lainnya, seperti keluarga Unix lainnya seperti BSD, AS400, HPUX, Solaris, dsb. ataupun juga Apple Server.

Cara Ideal Dalam Memilih Sistem Operasi Yang Sesuai ( Linux atau Windows ) :

Nilai Investasi

Nilai investasi dari sebuah sistem operasi server sering menjadi pertimbangan utama bagi sebuah perusahaan dalam memilih. Di situasi ini, sering kali perusahaan memberikan argumentasi bahwa Linux jauh lebih menguntungkan dibandingkan Windows karena Linux adalah sistem operasi Open Source dan menjadi konotasi (terutama di Indonesia) bahwa Open Source adalah software gratis. Hal tersebut bisa menjadi pertimbangan walaupun tidak seluruhnya benar. Ada beberapa Linux yang free berarti gratis (seperti Ubuntu dan Debian), namun kata 'Free' di open source sebetulnya dimaksudkan dalam artian 'Bebas' bahwa pengguna software tersebut berhak membuka dan memodifikasi source code dari software tersebut. 
Dari pertimbangan harga, kita bisa menilainya sebagai berikut:
1. Harga sistem operasi,
Sistem operasi Linux memiliki kelebihan jauh dari Windows, harga Linux mulai dari 0 (gratis) hingga jauh di bawah Microsoft Windows Server ($950 untuk 5 client dan $3800 untuk 25 client).

Memilih Aplikasi Untuk Server


Memilih Aplikasi Untuk Server

Dalam memilih aplikasi untuk server, maka terlebih dahulu harus diketahui jenis-jenis aplikasi yang dibutuhkan oleh calon pengguna jaringan. Beberapa aplikasi untuk server dapat dikategorikan dalam beberapa keperluan, yaitu:
1.    sebagai penyedia/penunjang layanan aplikasi jaringan komputer, seperti DNS Server, Web Server, Mail Server, Database Server dan aplikasi server lainnya yang menunjang layanan aplikasi jaringan.

2.    sebagai pengelola lalu lintas jaringan (traffic), seperti routing, monitoring traffic jaringan/network management system (NMS).


Memilih aplikasi dan sistem operasi untuk server perlu mempertimbangkan dari segi teknis dan bisnis. Secara teknis, meliputi keandalan, kemampuan beroperasi, keamanan dari berbagai serangan baik berupa virus maupun cracker. Sedangkan untuk pertimbangan secara bisnis adalah adanya biaya investasi software aplikasi dan sistem operasi, adanya lisensi dari setiap software. Adapun untuk memilih program aplikasi untuk server, maka kita harus mengkelompokkan kedalam jenis – jenis server dengan program aplikasinya.

Melakukan Setting Ulang Koneksi Jaringan



Melakukan Setting Ulang Koneksi Jaringan

a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel

Memeriksa Hasil Perbaikan Koneksi Jaringan


Memeriksa Hasil Perbaikan Koneksi Jaringan
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak

Melakukan Perbaikan Koneksi Jaringan


Melakukan Perbaikan Koneksi Jaringan
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama.
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:
1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.

Menjelaskan Langkah Persiapan Untuk Setting Ulang Koneksi Jaringan


Menjelaskan Langkah Persiapan Untuk Setting Ulang Koneksi Jaringan

Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan.
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus
Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.

Mendesain Sistem Keamanan Jaringan


Mendesain Sistem Keamanan Jaringan


 Mendesain Sistem Keamanan Jaringan

Metode Keamanan Jaringan
Dalam  merencanakan  suatu  keamanan  jaringan,  ada  beberapa  metode  yang  dapat
ditetapkan, metode-metode tersebut adalah sebagai berikut :
1.    Pembatasan akses pada suatu jaringan 
Ada beberapa konsep dalam pembatasan akses jaringan, yakni sebagai berikut :
a.    Internal Password Authentication 
Password  local untuk  login  ke  sistem  harus  merupakan  password  yang  baik  serta
dijaga dengan baik. Pengguaan aplikasi shadow password akan sangat membantu.
b.    Server Based password authentication 
Termasuk  dalam  metoda  ini misalnya  sistem  Kerberos  server,  TCP-wrapper,  dimana
setiap  service  yang  disediakan  oleh  server  tertentu  dibatasi dengan  suatu  daftar  host
dan user yang boleh dan tidak boleh menggunakan service tersebut
c.    Server-based token authentication 
Metoda  ini  menggunakan  authentication  system  yang  lebih  ketat,  yaitu  dengan
penggunaan  token  /  smart  card,  sehingga  untuk  akses  tertentu  hanya  bisa  dilakukan
oleh login tertentu dengan menggunakan token khusus.
d.    Firewall dan Routing Control 
Firewall melindungi   host-host  pada  sebuah  network  dari berbagai serangan.  Dengan
adanya  firewall,  semua  paket  ke  sistem  di belakang  firewall dari jaringan  luar  tidak
dapat dilakukan langsung. Semua hubungan harus dilakukan dengan mesin firewall

Mengidentifikasi pengendalian jaringan


Mengidentifikasi pengendalian jaringan

Keamanan jaringan adalah proses untuk melindungi sistem dalam jaringan dengan mencegah dan mendeteksi penggunaan yang tidak berhak dalam jaringan.
Untuk mengendalikan keamanan, yang harus diperhatikan adalah  komponen-komponen yang memberikan andil dalam resiko ( risk management ), komponen tersebut adalah :

1. Assets ( Aset )
  • Hardware
  • Software
  • Dokumentasi
  • Data
  • Lingkungan
  • Manusia

Memasang Firewall pada Jaringan


Memasang Firewall pada Jaringan

Kali ini, saya akan memberikan tutorial mengenai cara memasang Firewall pada jaringan. Disini saya akan menggunakan sistem operasi Ubuntu Server dan iptables untuk konfigurasi Firewall. Untuk lebih jelasnya, lanjut saja..
Topologi untuk percobaan kali ini adalah seperti gambar berikut :

Jenis-jenis keamanan jaringan



Jenis-jenis keamanan jaringan


 Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan dari komputer, printer, dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan dan membentuk suatu sistem tertentu. Informasi bergerak melalui kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar informasi (data), mencetak pada printer yang sama dan dapat secara simultan menggunakan program aplikasi yang sama. Ada beberapa pembagian dari jenis-jenis jaringan yaitu :

1. LAN (Local Area Network)

Merupakan jaringan milik pribadi didalam gedung atau kampus yang berukuran sampai dengan beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor atau perusahaan untuk pemakaian bersama dan saling bertukar informasi.